Saturday, November 18, 2017

keroncong


A.Sejarah Musik Keroncong
Musik keroncong masuk ke negara Indonesia dibawa oleh para pelaut dan budak kapal niaga bangsa sejak abad ke-16. Waktu itu, keroncong dikenal dengan fado, sejenis musik Portugis. Musik keroncong masuk pertama kali di Malaka dari daratan India (Goa) yang kemudian dimainkan oleh para budak dari Maluku. Pada abad ke-17, pengaruh portugis melemah di Nusantara, tapi musik ini tidak ikut hilang.
Awal mulanya bentuk musik ini adalah moresco, yaitu sebuah tarian asal Spanyol. Kemudian salah satu lagunya disusun kembali oleh Kusbini dan dikenal dengan nama Kr. Muritsu, yang diiringi oleh alat musik dawai. Seiiring dengan perkembangan zaman, banyak alat musik tradisional yang mulai muncul, seperti seruling dan gamelan. Pada abad ke-19, musik keroncong ini mulai popular di berbagai daerah di nusantara, sampai ke Semenanjung Malaya, sampai tahun 1960-an.
Setelah itu, musik keroncong pun mulai redup karena banyaknya musik popular yang masuk ke indistri musik Indonesia, seperti musik rock yang berkembang sejak tahun 1950 dan berkembangnya musik Beatle sejenisnya pada tahun 1961 sampai dengan sekarang.
Akan tetapi, meskipun musik di Indonesia ini semakin berkembang, musik keroncong tetap ada dan dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan di negara Malaysia pun sampai sekarang.
B. Pengertian keroncong

Keroncong merupakan nama dari instrumen musik sejenis ukulele dan juga sebagai nama dari jenis musik khas Indonesia yang menggunakan instrumen musik keroncong, flute, dan seorang penyanyi wanita. Pada kesempatan kali ini kita akan menyajikan secara lengkap mengenai Sejarah Musik Keroncong dan Perkembangannya di Indonesia untuk menambah wawasan kita khususnya terhadap salah satu musik khas Indonesia
Alat-alat musik yang dimainkan untuk mengiringi lagu keroncong pada awalnya hanya diiringi oleh musik dawai, seperti biola, ukulele, dan selo. Alat musik perkusi jarang dipakai. Perlengkapan alat musik seperti ini masih dipakai oleh Keroncong Tugu, yaitu komunitas keroncong keturunan budak Portugis dari Ambon yang tinggal di kampung Tugu, Jakarta Utara.
Kemudian musik ini berkembang ke daerah selatan di Kemayoran dan Gambir oleh orang Betawi yang berbaur dengan musik Tanjador pada tahun 1880-1920. Pada tahun 1920-1960, pusat perkembangan musik keroncong pindah ke daerah Solo dan musiknya pun menjadi lebih lambat.Pada mulanya instrument musik keroncong terdiri dari :
1. Gitar
 2. Ukulele
3. Banjo
4. Biola
5. Seruling/ flute
6. Mandolin
7. Rebana (Jawa Barat)  atau Jidor (Jawa Tengah dan Jawa Timur).


Saat ini, alat musik yang dipakai oleh para pemain musik keroncong sudah berkembang. Berikut ini alat musik yang dipakai dalam orkes keroncong yang sering ditampilkan.
1. Ukulele. Memiliki dawai 3 (nilon) yang mempunyai urutan nada G, B, E. Alat ini mengeluarkan suara crong-crong, sehingga disebut keroncong yang ditemukan pada tahun 1878 di hawai dan merupakan awal mula musik keroncong.
2. Ukulele yang memiliki 4 (baja). Urutan nadanya A, D, Fis, dan B.
3. Gitar akustik yang berfungsi sebagai gitar melodi yang dimainkan dengan gaya kontrapuntis (anti melodi).
4. Biola adalah alat yang menggantikan rebab.
5. Flute menggantikan suling bambu. Pada era keroncong abadi, suling bohm dipakai sebagai alat pengiring.
6. Selo menggantikan kendang.
7. Kontrabas menggantikan gong yang dimainkan dengan dipetik.
Pada saat dimainkan, ukulele dan bas adalah penjaga irama. Gitar dan selo mengatur peralihan akord dan biola sebagai penuntun melodis sekaligus sebagai ornamen bawah. Flute berfungsi menghias atas dengan mengisi ruang melodi yang kosong.

Pada saat ini, musik keroncong dicampur dengan musik populer dengan menggunakan organ tunggal dan synthesizer, sehingga menghasilkan musik campuran.

C. Ciri-ciri khas musik keroncong
ciri-ciri lagu keroncong antara lain:
  1. Matra atau ukuran birama 4/4.
  2. Kalimat lagu atau syair lagu terdiri dari tujuh kalimat, setipa lagu terdiri atas 4 bar atau birama sehingga jumlah seluruhnya adalah 28 birama atau bar.
  3. Kalimat lagu ke-3 terdapat interlude secara instrumental sebanyak 2 barsampai 4 bar.
  4. Pada kalimat lagu ke-4 selalu mendapat iringan.
  5. Alat musik ukulele memiliki peranan yang sangat penting dan merupakan identitas musik keroncong.
  6. Untuk jenis lagu keroncong asli, jumlah instrumen sangat dibatasi jumlahnya, yaitu 7 macam, terdiri atas bas, cello, biola, seruling, gitar melodi, ukulele, dan chak.
  7. Menggunakan harmoni yang sangat terbatas dan kurang mendapat kebebasan untuk mengadakan improvisasi.
  8. Muncul pada abad ke-16
  9. Lagu Langgam
  10. Bentuk dan harmoni music keroncong
·      Bentuk dan jenis lagu-lagu keroncong antara lain :
a) Keroncong Asli
b) Langgam Keroncong
c) Stambul
d) Lagu Ekstra

 a). Keroncong Asli
- Jumlah birama : 28 birama, tanpa intro dan coda.
- Tanda Masa : 4/4
- Bentuk kalimat : A-B-C. dinyanyikan dua kali.
- Selalu ada intro dan coda, intro merupakan improvisasi chord I dan V, yang diakhiri dengan chord I dan ditutup dengan kadens lengkap yang disebut juga lintas chord, iaitu chord I – IV – V – I dan coda juga berupa kadens lengkap.

 b) Langgam Keroncong
- Jumlah birama : 32 birama, tanpa intro dan coda.
- Tanda Masa : 4/4
- Bentuk kalimat : A-A-B-A
-Lagu biasanya dibawakan dua kali, ulangan kedua setelah instrumental bahagian
kalimat A dan vocal masuk bahagian chorus atau bahagian B dan kebahagian A.
berikutnya.
- Intro diambil dari empat birama terakhir dari lagu, dan coda merupakan kadens
Lengkap.

c) Stambul
Terdapat dua jenis Stambul :
1. Stambul I
- Jumlah birama : 16 birama
- Tanda masa : 4/4
- Bentuk kalimat : A-B
- Intro merupakan improvisasi dengan peralihan chord I dan chord V
- Jenis stambul I sering berbentuk muzik dan vokal saling bergantian, iaitu dua birama instrumental dan dua birama vokal dan coda merupakan kadens lengkap
2. Stambul II
- Jumlah birama : 2 x 16 birama
- Tanda masa : 4/4
- Bentuk kalimat : A-B
- Intro merupakan improvisasi dengan peralihan chord I dan V, sering berupa vokal yang dinyanyikan secara recitative, tanpa iringan.

d) Lagu ekstra
- Bentuk menyimpang dari ketiga jenis keroncong tersebut
- Bersifat riang gembira dan jenaka
- Sangat terpengaruh oleh bentuk lagu-lagu tradisional

·      Harmoni
a. Keroncong Asli
- Dalam tangga nada (scale) Major
- Bentuk harmonisasi (chord progression) adalah :

Intro
I - - - I - - - V - - - V - - -
II - - - II - - - IV - - - IV - - -
IV - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - IV - V -
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - - coda

b. Langgam
- Bentuk harmonisasinya adalah :
Intro
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - -
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - -
IV - - - IV - - - I - - - I - - -
II - - - II - - - V - - - V - - -
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - - coda

c. Stambul
- Bentuk harmonisasinya dari stambul I adalah :
Intro
IV - - - IV - - - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - -
IV - - - IV - - - I - - - I - - -
V - - - V - - - I - - - I - - - coda

- Bentuk harmonisasi dari stambul II adalah :
Intro
IV - - - IV - - - IV - - - IV - V -
I - - - IV - V - I - - - I - - -
V - - - V - - - V - - - V - - -
I - - - IV - V - I - - - I - - - coda.


D. Tokoh Keroncong
Salah satu tokoh Indonesia yang memiliki kontribusi cukup besar dalam membesarkan musik keroncong adalah alm. Gesang. Lelaki asal kota Surakarta (Solo) ini bahkan mendapatkan santunan setiap tahun dari pemerintah Jepang karena berhasil memperkenalkan musik keroncong di sana. Salah satu lagunya yang paling terkenal adalah "Bengawan Solo". Lantaran pengabdiannya itulah, alm. Gesang dijuluki "Buaya Keroncong" oleh insan keroncong Indonesia, sebutan untuk pakar musik keroncong.


"Buaya Keroncong"
Asal muasal sebutan "Buaya Keroncong" berkisar pada lagu ciptaannya, Bengawan Solo. Bengawan Solo adalah nama sungai yang berada di wilayah Surakarta. Seperti diketahui, buaya memiliki habitat di rawa dan sungai. Reptil terbesar itu dihabitatnya nyaris tak terkalahkan, karena menjadi pemangsa yang ganas. Pengandaian semacam itulah yang mendasari mengapa alm. Gesang disebut sebagai "Buaya Keroncong".

E. Penyanyi Keroncong Indonesia
1. Mus Mulyadi
Mus Mulyadi, pria kelahiran Surabaya ini telah malang melintang di dunia musik keroncong. Ia pun dijuluki sebagai “Buaya Keroncong”. Kemampuannya dalam olah vokal, terlebih lagi melakukan improvisasi dalam menyanyi, membuatnya terkenal dengan cengkoknya yang khas. Ia bisa melakukan perubahan tangga nada hingga enam tangga nada.
Mus Mulyadi telah membuat kurang lebih 80 album keroncong. Beberapa di antaranya merupakan album bersama dan album rohani. Mus Mulyadi pun melakukan rekaman bersama penyanyi keroncong lainnya yakni Waljinah.

2. Waljinah
Waljinah merupakan penyanyi keroncong terbaik Indonesia. Beliau dijuluki Walang Kekek karena lagunya yang berjudul Walang Kekek begitu membahana, dikenal oleh masyarakat Indonesia. Kiprah Waljinah dalam dunia musik keroncong sudah diakui tidak hanya di Indonesia saja. Di Malaysia, nama Waljinah cukup terkenal dan sering tampil di negeri jiran tersebut. Waljinah memiliki kekhawatiran besar terhadap kelangsungan musik asli Indonesia tersebut.
Sebagai penyanyi keroncong kawakan, Waljinah memang mendedikasikan hidupnya dengan bernyanyi di jalur musik keroncong. Ia begitu memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap pelestarian musik keroncong ini. Jika ia perhatikan, minat kaum muda terhadap musik keroncong tidak begitu besar dibandingkan dengan jenis musik lain seperti musik pop.
Untuk mengubah paradigma masyarakat dan memunculkan kesukaan masyarakat luas terhadap musik keroncong, Waljinah yang juga tak hanya memiliki kemampuan asah vokal di jalur musik keroncong, juga melakukan duet dengan penyanyi pop Chrisye dalam lagu Semusim. Kehadirannya dalam album Chrisye mampu memikat banyak penggemar musik pop untuk juga mendendangkan dan mulai menyukai musik keroncong, bahkan di kalangan anak muda.
Eksistensi dan usahanya mengembangkan terus musik keroncong memang membuktikan bahwa Waljinah merupakan sosok penyanyi keroncong kawakan Indonesia. Meski usianya sudah tidak lagi muda, ia tetap eksis bernyanyi, menyanyikan musik keroncong, musik tanah air yang begitu dicintainya.
3. Sundari Soekotjo
Selain Mus Mulyadi dan Waljinah, masih banyak penyanyi keroncong yang dimiliki Indonesia. Satu di antaranya yang terbilang cukup terkenal yakni Sundari Soekotjo. Penyanyi keroncong yang bergelar doktor ini memang dikenal oleh masyarakat tidak hanya dari suaranya saja, namun juga dari kepribadiannya yang santun, rendah hati, dan parasnya yang cantik. Meski sibuk mengajar sebagai staf dosen, Sundari tetap menekuni dunia musik keroncong untuk memelihara dan melestarikan musik asli Indonesia ini.
Persaingan yang terjadi di belantika musik Indonesia semakin ramai dan ketat. Orang-orang yang terjun ke dunia musik semakin banyak. Jenis musik yang sedang eksis pada saat itu apa, langsung digeluti. Hal tersebut mendapat kesan bahwa orang-orang yang bermunculan ke dunia musik hanya ikut-ikutan saja atau hanya sekadar numpang eksis.
Setelah jenis musiknya sudah tidak laku lagi atau hilang di pasaran, maka hilang pula ke eksisannya di dunia musik. Hanya pada saat itu saja munculnya, setelah itu hilang tanpa bekas. Berbeda dengan musisi yang memang benar-benar mempunyai bakat di dunia musik. Mereka menciptakan sebuah lagu dengan penuh perhitungan, mulai dari pembuatan lirik lagu sampai musiknya. Bukan semata-mata karena ikut-ikutan saja.
Hal tersebut membuat eksistensi musisi tersebut di belantika musik Indonesia bertahan cukup lama dan tetap dikenang oleh masyarakat umum. Bandingkan dengan musisi baru yang hanya ikut-ikutan eksis saja, kemunculannya hanya sebentar di belantika musik Indonesia dan hilang begitu saja. Berdasarkan penjelasan tersebut, kita dapat melihat bagaimana efek dari banyaknya kemunculan musisi baru yang hanya numpang eksis saja. Kualitas musik Indonesia semakin berkurang, baik dari liriknya ataupun musiknya.
Miris sekali melihat belantika musik di Indonesia diramaikan oleh musik-musik yang kurang berkualitas. Selera musik masyarakat Indonesia semakin menurun. Begitu juga banyaknya musisi baru yang membuat lagu dengan lirik yang tidak pantas atau tidak bermoral.
Berbeda dengan musik atau lagu-lagu daerah yang sampai sekarang masih eksis. Akan tetapi, karena jarang ada yang menyanyikannya, musik-musik daerah dan tradisional pun semakin hari semakin meredup, termasuk musik kerincong ini.
Untuk itu, pelestarian musik tradisional perlu digalakkan kembali. Banyak cara untuk melakukan hal tersebut, salah satunya adalah dengan menyanyikan kembali lagu-lagu daerah tersebut di masyarakat umum dengan diiringi musik yang popular saat ini.

[REVIEW] PHISOHEX 5,5 FACIAL WASH

Assalamu'alaikum warrahmatullahi wabarakatuh



Kali ini gua mau review facial wash yang udah beberapa tahun kebelakang gua pake dan recomended banget buat kalian yang lagi cari-cari facial wash yang murah dan insyaAllah berkualitas yaitu pHisoHex



Q : Kenapa gua bisa berlabuh di pHisoHex ini?
A : Jadi, dulu itu waktu SMA wajah gua berjerawat banget di pipi kanan maupun kiri. Dengan masalah itu tentunya gua coba facial wash dengan problem acne solution dong yaa..
waktu itu awalnya gua pake Sar**yu yang khusus kulit berjerawat sampe habis dua botol kalo ga salah, tapi wajah gua gaada perubahan dan akhirnya temen gua bilang,
"lo gacocok kali pake Sar**yu" dan disitu gua baru sadar kalo gua harus ganti facial wash.

Gua coba searching di Google facial wash yang bagus yang sekiranya bisa cocok sama kulit gua. setelah ngubek-ngubek om Google, gua menemukan satu produk yang menurut gua cocok sama apa yang gua cari dan beretemulah dengan pHisoHex, yeaaaayyyy hehehe *ceritanya bahagia*

Kira-kira gua pake facial wash ini dari tahun 2015 and still counting haha dan entah udah berapa botol yang gua pake tapi emang gua cinta banget sama pHisoHex :"))


pHisoHex ini menjanjikan satu hal utama di produknya yaitu pH 5,5.
FYI pH 5,5 ini punya manfaat loh di wajah yaitu,
"Kadar pH kulit normal adalah sedikit asam, yaitu di kisaran 5,4-5,9. Diyakini bahwa mempertahankan pH fisiologis kulit, yakni antara 4 sampai dengan 6,5, dapat mencegah pertumbuhan mikroorganisme tertentu –misalnya propionibacterium acnes, penyebab jerawat. Tak hanya itu, perubahan pH kulit juga dapat menyebabkan kelainan kulit lainnya –seperti eksim." (http://www.klikdokter.com)
jadi udah tau kan kenapa harus 5,5 hehehe

pHisoHex ini punya dua macam botol, sebut aja botol kecil dan botol besar. Botol kecilnya itu berisi 50 ml gua lupa harga pastinya berapa tapi dulu pernah beli yang botol kecil ini sekitar 25 ribuan, sedangkan yang botol besar itu 110 ml harganya dulu itu 34 ribuan dan sekarang harga yang botol besar naik jadi Rp 45.000,-/pcs(110 ml). Dan gua bisa pake 110 ml ini sekitar 2 bulanan.
Waktu pakainya sih sama aja kaya facial wash biasa, pagi (bangun tidur), sore (pulang kerja), sama malam (mau bobo hehehe)

Oh iya sedikit cerita, jadi pertengahan tahun 2016 itu pHisoHex gua abis. Saat itu gua cuma tau tempat jual produk ini di Century yang ada di mall deket rumah dan pada saat pHisoHex gua abis gua ke century itu dong, dan ternyata produknya gaada alias abisssss,
gua bingung banget disitu,
kata mbak-mbak yang ada di century dia gatau adanya kapan lagi, tambah bingung dan sedih.
Beberapa hari kemudia sepulang sekolah (waktu itu gua masih SMA) gua ke mall lainnya ke drug store kaya watson, Guardian sampe ke Carrefur yang sekiranya jual pHisoHex dan semuanya nihil.

Gua coba searching di Google apotek yang jual dan ternyata harus preorder :(
Galau banget..
Gua kaya kehilangan arah, hahaha lebay
Gua coba telfon satu-satu apotek Kimia Farma sekitar Bogor yang masih ready stock pHisoHex tapi semua jawabannya stock habis :((((
Bisa bayangin kan, disaat cocok banget sama satu produk ternyata produknya susah buat dicari itu perasaannya kaya gimana hahaha
Akhirnya, gua beranikan diri buat cari Kimia Farma Jogja, iya Jogja hahaha jauh banget ya dari Bogor ke Jogja. Gua bisa tiba-tiba berfikiran buat cari di Kimia Farma Jogja karena gua ada bulek (tante) disana yang bisa tolong beliin dan ngirimin barang itu ke Bogor.
Setelah gua cari nomor telfon Kimia Farma di Jogja, ternyata hasilnyaaaaa ready stock, alhamdulillah haha
akhirnya gua pesen langsung dua botol dan malem itu juga bulek gua dateng ke Kimia Farma buat beli pHisoHex dan besoknya ngirimin benda-benda itu ke Bogor. Senangnyaa..


Dan karena kejadian ini, gua selalu stock dua botol dirumah dan sebelum abis gua harus udah beli.


Balik lagi ke poin sebelumnya, pHisoHex ini punya tektur gel yang agak cair, warnanya juga putih dan wangi nya menurut gua ga menyengat sama sekali. Saat di apply ke wajah, busanya itu sedikit banget, gapapa sih ga terlalu pengaruh juga, malah gua pernah baca kalau facial wash itu emang lebih bagus kalau busanya sedikit.

Kalau gua sih, abis cuci muka pake pHisoHex ini buat wajah gua sedikit jadi kering tapi ga buat kaya ketarik. Pokoknya cocok banget deh hehe gua perhatiin juga setelah pakai pHisoHex wajah gua jadi jarang berjerawat.



Kesimpulannya:
+ cocok banget dan ga kepikiran sama sekali buat pindah kelain hati, eh maksudnya pindah ke lain produk haha
+ harganya terjangkau
+ busanya sedikit banget
- sampe sekarang masih suka susah dicari :( help
repurchased? yes , of course.

sekian~
wassalamualaikum, wr,wb..